Bicara tentang buruh
Bicara tentang Marsinah
Bicara tentang buruh
Kita mengenang Marsinah:
Mengenang keteladanannya
mengabdi Kemudian berkorban nyawa
​
Marsinah kita kenang
sebaik murid hal ajaran
azas perikemanusiaan keadilan
harkat serta martabat buruh
​
jadi sokoguru masyarakat berdemokrasi
dalam wujud negara RI 45
poros semangat berdikari sekalian pelopor
barisan pendukung emansipasi peradaban
​
maju sebagai pelaku dan teladan gerakan
pembaharuan masyarakat meninggalkan kekolotan
mengggalang setiakawan dengan segenap
pejuang demokrasi seantero bumi
​
siap menghadapi tantangan perjuangan
mengakhiri sistem dan kekuasaan
yang masih belum sedia melepaskan prinsip:
penghisapan manusia atas manusia!
​
​
Kota buruh di pinggir Shanghai
Mereka yang berani telah mencipta
dalam angan-angan zaman.
Dalam padang-padang yang luas
serta iklim yang buas,
mereka telah meluku
dan berperang, mengukur nasib
di ujung pedang.
Mereka beranak, bercucu
di padang-padang terbuka,
berselimut angin Utara,
mengarungi samudra khianat dan setia.
Mereka telah mengukur hal ajaib
dan tangis seorang ibu
pada ujung kuku,
mengikis sisik derita,
mencari sekerat arti
dari sinar matahari dari sorga,
tapi tak kunjung tiba.
Hari ini di pinggir kota baja,
mereka menanam bunga-bunga
di tapaktangan anak-anak belia
dari proletariat Shanghai,
setia kepada jalan sukar,
tapi indah dan pasti dari generasi
pembuka jalan Revolusi
Mereka sekarang sibuk mencipta
dalam angan-angan zaman:
Sajak, kota indah,
taman, ya sejarah.........
​
​
​
​
​